Loading...
Loading...
Loading...
Opening Hours: Sunday - Saturday : 8.00 am - 10.00 pm, Monday Closed

cs@carbontrading.co.id

Articles

Home Articles
KESESUAIAN INDONESIA GREEN GOLD PROJECT (IGGP) DENGAN PLAN VIVO

KESESUAIAN INDONESIA GREEN GOLD PROJECT (IGGP) DENGAN PLAN VIVO

KESESUAIAN

INDONESIA GREEN GOLD PROJECT (IGGP) DENGAN PLAN VIVO

Kesesuaian Indonesia Green Gold Project (IGGP) dengan Plan Vivo Climate & Plan Vivo Nature (Versi Terbaru)

Agroforestry Nyamplung, Bioenergy, and Decarbonization as Integrated Ecosystem Restoration and Climate Solution

1. Latar Umum: Evolusi Standar Plan Vivo

Plan Vivo Foundation telah memperbarui standar sertifikasinya menjadi dua pilar besar:

  1. Plan Vivo Climate (PV Climate v5, 2022) — fokus pada pengurangan dan penyerapan emisi karbon dari kegiatan berbasis lahan dan komunitas.
  2. Plan Vivo Nature (PV Nature, 2023) — fokus pada pemulihan dan perlindungan keanekaragaman hayati (biodiversity), peningkatan fungsi ekosistem, dan kesejahteraan masyarakat.

Kedua standar ini menekankan bahwa proyek yang didaftarkan harus memberikan manfaat yang terukur pada tiga aspek utama:

  • Iklim (Climate): penyerapan atau penghindaran emisi karbon.
  • Ekosistem (Ecosystem): pemulihan fungsi ekologis, biodiversitas, dan jasa lingkungan.
  • Masyarakat (Livelihood): peningkatan kesejahteraan, ekonomi hijau, dan kemandirian komunitas lokal.

Dengan demikian, pendekatan Plan Vivo tidak lagi terbatas pada “carbon offset project” semata, tetapi menjadi kerangka Nature-Positive Climate Action.

2. Relevansi IGGP terhadap Standar Plan Vivo Terbaru

Proyek Indonesia Green Gold Project (IGGP) telah memenuhi dan bahkan melampaui kriteria tersebut, karena menggabungkan fungsi ekologi, ekonomi, dan sosial melalui pengembangan agroforestry Nyamplung (Calophyllum inophyllum), bioenergi, dan dekarbonisasi berbasis komunitas.

A. Aspek Ekosistem dan Ekologis (PV Climate 1.2, PV Nature Section 3.1)

  • Penanaman pohon Nyamplung di lahan kritis dan pesisir mendukung restorasi ekosistem terdegradasi dan menahan abrasi serta erosi tanah.
  • Sistem agroforestri multistrata meningkatkan keanekaragaman vegetasi dan mikrohabitat, mendukung biodiversitas lokal (burung, serangga, dan tanaman bawah tegakan).
  • Akar dalam pohon Nyamplung berfungsi sebagai pengikat tanah dan penyerap karbon tanah (soil carbon sink), sesuai prinsip ecosystem integrity yang menjadi dasar PV Nature.
  • Proyek ini menggunakan pendekatan community-based ecological restoration, sesuai dengan bab “Ecosystem Indicators and Monitoring” dalam PV Nature yang mewajibkan pelaporan kondisi vegetasi dan keanekaragaman hayati secara periodik.

➡️ Kesimpulan: IGGP memenuhi komponen ecological restoration dan ecosystem service enhancement sebagaimana tercantum dalam PV Nature Section 3.1 dan PV Climate 2.2.

B. Aspek Iklim dan Karbon (PV Climate 2.3 – 2.8)

  • Baseline scenario IGGP adalah lahan terdegradasi dengan stok karbon rendah.
  • Melalui penanaman Nyamplung dan pengelolaan bioenergi, IGGP menciptakan skenario proyek dengan penyerapan karbon bersih (net removal) yang signifikan dari biomassa, karbon tanah, dan penggantian bahan bakar fosil.
  • Proyek ini menggunakan metodologi Measurement, Reporting, and Verification (MRV) berbasis komunitas dan mengikuti IPCC 2019 Refinement Guidelines, sesuai dengan PV Climate v5 bagian Quantification of GHG Emission Reductions.
  • Pemantauan dilakukan secara berkala untuk memastikan tidak terjadi leakage (perpindahan emisi ke lokasi lain).

➡️ Kesimpulan: IGGP sejalan dengan prinsip climate mitigation through nature-based solutions yang diatur dalam PV Climate 2.3–2.8.

C. Aspek Sosial dan Ekonomi (PV Climate 1.1.3, PV Nature 3.2)

  • Plan Vivo menegaskan bahwa proyek wajib memberikan manfaat sosial-ekonomi nyata kepada komunitas lokal.
  • IGGP melibatkan masyarakat desa hutan melalui:
    • Program pelatihan dan penanaman berbasis insentif karbon.
    • Pembangunan UMKM hijau (minyak Nyamplung, biochar, pupuk organik).
    • Pembagian hasil keuntungan dari penjualan buah Nyamplung dan kredit karbon.
  • Setiap peserta proyek memiliki Plan Vivo Plan individual yang mencatat aktivitas, hasil, dan manfaat yang diterima.
  • Pendapatan masyarakat berasal dari tiga sumber:
    1. Penjualan buah dan minyak Nyamplung.
    2. Insentif karbon (vPVCs).
    3. Produksi bioenergi lokal yang mengurangi biaya energi rumah tangga.

➡️ Kesimpulan: IGGP selaras dengan Livelihood Benefit Requirements dalam PV Climate 1.1.3 dan PV Nature 3.2 — memberikan manfaat ekonomi berkelanjutan di atas nilai karbon.

D. Aspek Global Ecosystem Impact (PV Nature Principle 1)

  • IGGP berkontribusi terhadap pemulihan fungsi ekosistem global melalui peningkatan kapasitas serapan karbon, konservasi biodiversitas pesisir, dan mitigasi perubahan iklim.
  • Nyamplung merupakan spesies pantai yang juga berperan dalam coastal ecosystem resilience, relevan dengan prinsip Ecosystem Connectivity and Resilience dalam PV Nature.
  • Secara global, model IGGP mendukung tiga Planetary Goals:
    1. Climate Mitigation – Menyerap CO₂ dan mengganti energi fosil.
    2. Ecosystem Restoration – Memperbaiki lahan kritis dan pesisir.
    3. Sustainable Development – Memberi manfaat ekonomi masyarakat lokal.

➡️ Kesimpulan: IGGP memenuhi arah integrated ecosystem-based climate solution sebagaimana diakui dalam PV Nature Principle 1.

3. Analisis Keterkaitan Spesifik IGGP dan Plan Vivo Terbaru

Komponen Plan Vivo (v5 / PV Nature)

Penjelasan Persyaratan

Kesesuaian IGGP

PV Climate 1.1–1.5

Struktur metodologi dan kontrol ketidakpastian

IGGP memiliki struktur MRV lengkap dan konservatif sesuai IPCC

PV Climate 2.2–2.4

Penetapan baseline dan additionality

IGGP menggunakan lahan terdegradasi, baseline karbon rendah

PV Climate 2.5–2.8

Pengukuran, emisi, panen, dan kebocoran

IGGP mengukur biomassa dan karbon tanah, panen hanya buah

PV Climate 3.1

Keterlibatan komunitas

IGGP berbasis partisipasi masyarakat dan Plan Vivo Plan individual

PV Nature 3.1

Restorasi ekosistem dan biodiversitas

IGGP menanam Nyamplung di lahan kritis dan pesisir

PV Nature 3.2

Manfaat sosial dan ekonomi

IGGP menciptakan bioekonomi lokal dan lapangan kerja hijau

PV Nature Principle 1

Konektivitas dan ketahanan ekosistem

IGGP meningkatkan resilien pesisir dan serapan karbon global

4. Kesimpulan Umum

Kegiatan penanaman pohon Nyamplung dalam proyek IGGP tidak hanya memenuhi kriteria Plan Vivo Climate v5 (carbon benefit), tetapi juga Plan Vivo Nature (ecosystem and biodiversity benefit).

Artinya, proyek ini:

  • Memperbaiki ekosistem global melalui rehabilitasi lahan dan konservasi pesisir.
  • Meningkatkan kualitas ekologi melalui diversifikasi vegetasi dan peningkatan biodiversitas.
  • Meningkatkan ekonomi masyarakat melalui model bisnis hijau berbasis hasil hutan bukan kayu.

Dengan demikian, IGGP termasuk kategori proyek nature-based solution yang terintegrasi dan memenuhi standar Plan Vivo terbaru secara penuh — baik dari sisi iklim, ekologi, maupun ekonomi.

Referensi Pustaka

  1. Plan Vivo Foundation. (2022). Plan Vivo Climate v5. Diakses dari https://planvivo.org 
  1. Plan Vivo Foundation. (2023). Plan Vivo Nature. Diakses dari https://planvivo.org
  1. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). (2019). 2019 Refinement to the 2006 IPCC Guidelines for National Greenhouse Gas Inventories. Diakses dari [https://www.ipcc-ng

 

 

PROYEK KAMI :

INDONESIA GREEN GOLD PROJECT AGROFORESTRY NYAMPLUNG BIOENERGY & DECARBONIZATION

https://expo2025indonesia.id/business-forum/indonesia-green-gold-project-agroforestry-nyamplung-bioenergy-decarbonization 

Diawali dengan Persemaian Permanen Tanaman Hutan Penghasil Energi Nyamplung - Callophyllum Inophyllum varietas unggul dari sumber benih tersertifikasi TBP (Tegakan Benih Provenan)

ini merupakan proyek yang sangat penting dan strategis untuk mencapai keberlanjutan ekosistem Bumi dan Ekonomi dunia.

 

Mengapa Proyek ini Penting?

1. Mengatasi perubahan iklim: Proyek ini dapat membantu mengatasi perubahan iklim dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dengan cara meningkatkan penyerapan emisi karbon, dan transisi energi melalui bioenergi minyak nyamplung, sehingga dapat melestarikan alam (nature). Juga berfungsi sebagai carbon stock alami, yaitu penyimpanan karbon dalam biomassa pohon, tanah di sekitarnya seperti tanah karst di gunung kidul dan sistem akar, yang berperan penting dalam menstabilkan iklim global

2. Meningkatkan keberlanjutan ekosistem: Proyek ini dapat membantu meningkatkan keberlanjutan ekosistem dengan mengembangkan tanaman hutan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, sehingga dapat melestarikan culture dan tradisi masyarakat lokal.

3. Meningkatkan ekonomi dunia: Proyek ini dapat membantu meningkatkan ekonomi dunia dengan mengembangkan industri bioenergi yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, sehingga dapat menciptakan masa depan (future) yang lebih cerah dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Proyek ini dapat menjadi kunci untuk mencapai keberlanjutan ekosistem Bumi dan ekonomi dunia, yang berfokus pada nature, culture, dan future.

Kami telah memulai dengan Proyek Persemaian, Pembibitan, dan  Penanaman Nyamplung tanaman hutan dan juga sebagai pengembang karbon dengan Project Agroforestry Nyamplung Bioenergy and Decarbonization.  

Berdasarkan “Paris Agreement” tahun 2016, yang didukung dan disepakati 195 negara berkomitmen untuk melakukan kerjasama global mengatasi perubahan iklim melalui National Determined Contribution (NDC). Selain Persemaian dan Pembibitan Nyamplung, kami telah melakukan aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, Indonesia, dengan penanaman pohon nyamplung (Calophyllum Inophyllum), yang akan digunakan juga sebagai sumber benih tersertifikasi (dua tahun berbuah, rendemen minyak 60%-82% (sumber Badan Riset dan Inovasi Nasional/BRIN). 

 

Langkah utama kami setelah persemaian dan pembibitan adalah menanam pohon nyamplung atau Calophyllum Inophyllum, tanaman hutan yang menghasilkan bioenergi, yang akan ditanam di lahan kritis di seluruh Indonesia seluas sekitar 12 juta hektar. Karena tanpa menanam apa yang akan di "unduh"...?


Estimasi kami, jika penanaman yang dimulai dari tahun 2024, dan berlanjut terus menerus di lahan lahan non produktif, baik lahan kritis, lahan eks tambang, lahan konservasi, lahan restorasi dan lainnya, maka pada tahun 2030/2031 seluruh lahan kritis dengan luasan 12 juta hektar telah tertanami semua. Sehingga Indonesia akan mempunyak "karbon stok" hutan yang terjaga dan berlimpah sebagai daya dukung lingkungan, solusi perubahan iklim, hutan nyamplung sebagai serapan emisi karbon (dekarbonisasi), selain hal tersebut hasil buahnya dapat diolah menjadi Crude Nyamplung Oil sebagai bahan baku bioenergi/biofuel (seperti Biosolar, Bioavtur, Bio LPG dan lainnya), juga Biofarmaka (sebagai bahan baku obat obatan).


Mengapa Pohon Nyamplung?

Pohon NYAMPLUNG merupakan PREMIUM KARBON KREDIT, pohon nyamplung ini dapat :

  1. Berfungsi SEBAGAI STOK KARBON ALAMI. Menyerap dan menyimpan Karbon, untuk dapat mengurangi Emisi Karbon sebagai solusi perubahan iklim. Nyamplung juga berfungsi sebagai carbon stock alami, yaitu penyimpanan karbon dalam biomassa pohon, tanah di sekitarnya seperti tanah karst di gunung kidul dan sistem akar, yang berperan penting dalam menstabilkan iklim global. Pada ekosistem gambut dan kars yang sangat rentan, penanaman Nyamplung dapat mendukung restorasi ekologis sekaligus menyimpan karbon jangka panjang (Murdiyarso et al., 2015).
  2. Berfungsi BIOENERGI. menghasilkan “Crude Nyamplung Oil” sebagai bahan baku pembuatan Biofarmaka dan Biofuel (energi terbarukan) yang tidak menghasilkan emisi karbon, sehingga bisa untuk transisi energi, solusi perubahan iklim Natural based Solution (NBS), selain itu fungsi biofarmaka juga mempunyai nilai ekonomi, sebagai bahan baku obat obatan.
  3. Dapat menghasilkan Biomassa - BioChar yang dapat dibuat dari cangkang biji nyamplung menjadi briket dengan nilai kalori 4.000 - 5.000 Kkal/kg.
  4. Masih banyak produk turunan yang lain seperti pakan ternak rendah methana, briket, minyak nyamplung untuk biofarmaka (pengobatan), sabun, kosmetik, resin sebagai makanan lebah madu.

 


Anda bisa bekerjasama dengan kami  sebagai perusahaan "develope karbon", untuk men "develop" kan serapan karbon yang anda butuhkan, anda tinggal menghitung emisi karbon yang anda hasilkan, kami akan buatkan secara Nature Based (tanaman), untuk dapat menyerap emisi karbon yang anda keluarkan. Potensi kami masih sangat besar. 

 


Mari kita bersatu untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan!

Indonesia Green Gold Project Agroforestry Nyamplung Bio Energi dan Dekarbonisasi

Dengan semangat Gotong Royong, kita dapat membuat perubahan untuk mengatasi perubahan iklim Global. Proyek Indonesia Green Gold adalah solusi komprehensif yang mengintegrasikan:

  • Agroforestri
  • Nyamplung
  • Bioenergi
  • Dekarbonisasi
  • Inovasi teknologi
  • Keterlibatan masyarakat
  • Skalabilitas

Dengan konsep "Nature-Culture-Future", kita dapat:

  • Melestarikan lingkungan alam (Nature)
  • Menghormati dan melestarikan budaya dan tradisi masyarakat lokal (Culture)
  • Membangun masa depan yang berkelanjutan dan sejahtera bagi generasi mendatang (Future)

 

Dan dengan konsep "Profit-Planet-People", kita dapat:

  • Menghasilkan keuntungan ekonomi yang berkelanjutan dan adil bagi semua pihak (Profit)
  • Melestarikan dan melindungi lingkungan alam untuk keberlanjutan planet kita (Planet)
  • Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat lokal dan global (People)

 

Bergabunglah dengan kami...!!!

Dukung Proyek Indonesia Green Gold untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi planet kita.

 

Anda bisa menghubungi kami melalui email perusahaan kami : cs@carbontrading.co.id. Terimakasih.

 

PT. PANDU WIJAYA NEGARA

YOGYAKARTA - INDONESIA

Recent Post

Get In Touch

Jl. Opak Raya kali opak, sanan, Brintikan, Tirtomartani, Kec. Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55571

cs@carbontrading.co.id

Follow Us

© PT. Pandu Wijaya Negara. All Rights Reserved.